TGB Berbagi Kiat Percepat Pengembangan Pariwisata
Seminar Nasional "Menata Potensi Wisata dan Dukungan
Infrastruktur: Menuju Industri Pariwisata yang Modern", Hotel Inna Muara
Padang Sumatera Barat, Rabu 7 Februari 2018.
Oleh: Dr. TGH. M. Zainul Majdi (Gubernur NTB)
Bangga bisa berbagi pengalaman dan kiat-kiat membenahi serta
mempercepat pembangunan pariwisata Nusa Tenggara Barat di Padang Sumatera
Barat, bersama Bupati Banyuwangi Pak Azwar Anas dan Staf Ahli Bidang
Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pak
Adang Saf Ahmad.
Empat kunci
pokok yang Saya pegang adalah Visi, Regulasi, Integrasi dan Inovasi. Visi
menjadikan NTB sebagai destinasi wisata utama (primary destination) Indonesia,
bukan lagi pilihan kedua (secondary destination). Visi Saya adalah pencapaian
target meningkatnya angka kunjungan wisatawan yang memenuhi destinasi-destinasi
wisata di NTB setiap tahunnya. Menggapai tujuan tanpa terlebih dulu membangun
visi, bisa jadi tak akan memacu motivasi bekerja.
Strategi
kedua adalah regulasi. Tidak mungkin sebuah industri bisa lari cepat tanpa
dukungan regulasi yang kondusif. Oleh karenanya, demi akselerasi pariwisata
NTB, Saya sampai membuat dua perda jamak (multiyears) yang memayungi segala
fasilitas dan insentif yang memudahkan pembangunan sarana dan prasarana
pariwisata, termasuk keberlanjutannya di masa pascakepemimpinan Saya. Begitu
juga koordinasi yang baik dengan pemerintah pusat, sehingga dukungan terhadap
regulasi lokal dapat berjalan baik.
Kunci ketiga
adalah integrasi dengan pembangunan infrastruktur. Industri pariwisata akan
jalan di tempat jika tak ada kemudahan akses transportasi, baik untuk mobilitas
orang maupun barang yang efektif dan efisien. Mulai dari jalan, bandara,
pelabuhan, hingga penginapan yang memadai, aman dan nyaman.
Dan kiat
terakhir adalah kreativitas yang memunculkan inovasi. Jumlah wisatawan Muslim
dunia yang akan meningkat di angka 170 juta pada 2020, dengan pengeluaran di
atas 200 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.600 triliun, membuat Indonesia wajib
mengembangkan wisata halal. Hal inilah yang mendorong Saya fokus
mengembangkannya di NTB, dan Lombok khususnya sebagai proyek percontohan
pertama di Indonesia. Berkat kesungguhan kerja keras, pada akhirnya gelar
World's Best Halal Honeymoon Destination dan World's Best Halal Tourism
Destination, diraih Lombok di ajang World Halal Travel Summit 2015 di Abu Dhabi
Uni Emirat Arab. Mengungguli tuan rumah, Turki, Thailand dan Malaysia yang
terlebih dulu mengembangkannya.
Dan Syukur
Alhamdulillah berkat visi, strategi dan konsistensi bekerja bersama seluruh
jajaran Pemprov, dari 500 ribuan wisatawan yang mengunjungi NTB pada tahun
2008, sudah meningkat hingga 3,5 jutaan wisatawan mancanegara dan domestik pada
akhir 2017 lalu. (***)
No comments