Sejarah Lombok Edisi Masjid Bayan Beleq
"Masjid Bayan Beleq, Sejarah Masuknya Islam di Lombok"
Sejarah masuknya agama Islam disinyalir telah terjadi pada abad 11 Masehi. Dan, Masjid Bayan Beleq di Lombok menjadi saksi sejarah peradaban itu…
Masjid Bayan Beleg Lombok
PULAU Lombok, di provinsi Nusa Tenggara Barat, terkenal dengan keindahan Gunung Rinjani dan Pantai Senggigi nya yang menawan. Di luar itu, pulau nan indah di sebelah timur pulau Bali ini rupanya menyimpan bukti sejarah perkembangan Islam yang teramat tua, namun masih terawat dengan baik hingga kini.
Itulah Masjid berarsitektur tradisional khas pulau Lombok bernama Masjid Bayan Beleq. Masjid Bayan Beleq kini menjadi salah satu ikon pariwisatakabupaten Lombok Utara, bersama sama dengan Gunung Rinjani. Masjid kuno ini juga diabadikan dalam lambang daerah kabupaten Lombok Utara. Masjid Kuno Bayan Beleq digambarkan dalam bentuk siluet bewarna merah sebagai integritas peradaban masyarakat Lombok Utara.
Disebutkan, bangunan Masjid Kuno Bayan menggambarkan tonggak peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun berdasarkan kesadaran kosmos, kesadaran sejarah, kesadaran adat dan kesadaran spiritual. Konstruksi Masjid Kuno Bayan terdiri dari kepala, badan dan kaki, menggambarkan dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos masyarakat Lombok Utara.
Masjid Kuno Bayan, merupakan salah satu warisan budaya yang harus dipelihara sebagai situs cagar budaya yang berkontribusi dalam National Heritages. Warna merah pada stilisasi bangunan masjid kuno Bayan menunjukkan keberanian untuk menegakkan jati diri sebagai masyarakat budaya yang dibangun berdasarkan religiusitas yang kuat.
Masjid Bayan Beleq terletak di desa Bayan, Kecamatan Bayan kabupaten Lombok Utara propinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Lombok dapat dicapai dengan pesawat terbang dari Jakarta, Surabaya, Bali, dan kota-kota lain. Dari Kota Mataram, perjalanan menuju Kecamatan Bayan dilanjutkan dengan transportasi umum atau dapat juga ditempuh dengan kendaraan sewaan. Masjid Bayan Beleq berjarak sekitar 87 kilometer dari kota Mataram, berada pada ketinggian 355 meter dari permukaan laut.
Sejarah Masjid Bayan Beleq
Masjid Bayan Beleq diperkirakan dibangun pada abad ke 17 masehi, meskipun tak ada angka tahun yang pasti. Namun Pengulu Adat Bayan berkeyakinan bahwa Masjid Bayan Beleq dibangun bersamaan dengan masuknya Islam ke pulau Lombok di Abad ke sebelas atau sekitar tahun 1020 masehi. Bila hal ini benar, maka akan mengubah sejarah masuknya Islam ke Indonesia yang selama ini selalu disebutkan masuk dan berkembang di Indonesia sekitar abad ke 13 Masehi.
Meski terlihat sederhana, Masjid Bayan Beleq merupakan masjid pertama yang berdiri di Pulau Lombok dan kecamatan Bayan sendiri memang terkenal sebagai salah satu pintu gerbang masuknya ajaran Islam ke Pulau Lombok. Masjid Bayan Beleq telah menjadi salah satu situs bersejarah yang ada di Indonesia. Karena usianya yang lebih dari 300 tahun.
Arsitektur Masjid
Masjid Bayan Beleq tak ubahnya rumah-rumah di desa Bayan..Bentuk bangunan Masjid Bayan Beleq di pulau Lombok ini serupa dengan bentuk bangunan rumah-rumah tradisional asli masyarakat Bayan. Saat pertama kali melihatnya, Anda mungkin tidak akan mengira bahwa bangunannya merupakan sebuah masjid. Ukurannya relatif kecil sekitar 9 x 9 meter, berdinding anyaman bambu, beralaskan tanah liat yang dikeraskan dan dilapis dengan anyaman tikar bambu. Atap tumpangnya dibuat dari bilah bilah bambu. Pondasi masjid menggunakan batu kali tanpa semen.
Di dalam masjid juga terdapat sebuah bedug dari kayu yang digantung di tiang atap masjid serta beleq (makam besar) dari salah seorang penyebar agama Islam pertama di kawasan ini, yaitu Gaus Abdul Rozak. Di belakang kanan dan depan kiri masjid terdapat dua gubuk kecil yang di dalamnya terdapat makam tokoh-tokoh agama yang turut membangun dan mengurus masjid ini sejak dari awal.
Denah masjid berbentuk bujur sangkar, panjang sisinya 8,90 m. Di topang 4 Soko Guru (tiang utama) yang dibuat dari kayu nangka, berbentuk bulat (silinder) dengan garis tengah 23 cm, tinggi 4,60 m. Keempat tiang tersebut berasal dari empat desa (dusun) yaitu : Tiang sebelah Tenggara, dari desa Sagang Sembilok. Tiang sebelah Timur laut, dari desa Tereng. Tiang sebelah Barat laut, dari desa Senaru, Tiang sebelah Barat Daya, dari desa Semokon.
Lokasi Masjid Bayan Beleq dalam petaMenurut keterangan para Pemangku Adat, tiang utama ini diperuntukkan bagi para Pemangku Masjid yaitu : Tiang sebelah tenggara untuk Khatib. Tiang sebelah timur laut untuk Lebai. Tiang sebelah barat laut untuk Mangku Bayan Timur. Dan tiang sebelah barat daya untuk Penghulu.
Tiang keliling berjumlah 28 buah, termasuk dua buah tiang Mihrab. Tinggi tiang keliling rata-rata 1,25 m, dan tiang Mihrab 80 cm. Tiang-tiang ini selain berfungsi sebagai penahan atap pertama, juga berfungsi sebagai tempat menempelkan dinding terbuat dari bambu yang dibelah dengan cara ditumbuk, disebut “pagar rancak”. Khusus dinding bagian Mihrab terbuat dari 18 bilah papan kayu suren. Perbedaan bahan dinding ini bermakna simbolis, bahwa tempat kedudukan “imam” (pemimpin) tidak sama dengan “makmum” (pengikut atau rakyat). Perbedaan tempat menunjukkan perbedaan kedudukannya.
Atap berbentuk tumpang, terbuat dari bambu (disebut “santek”). Pada bagian puncaknya terdapat hiasan “mahkota”. Ukuran tinggi dinding bangunan yang hanya 125 cm, jauh dibawah ukuran tinggi rata-rata manusia normal. Dengan demikian, setiap orang yang hendak masuk ke dalam masjid tidak mungkin berjalan dengan langkah tegap, tetap harus menunduk. Hal ini pun mengandung makna penghormatan.
Papan nama masjidPada bagian “blandar” atas terdapat sebuah “jait” yaitu tempat untuk manaruh hiasan-hiasan terbuat dari kayu berbentuk ikan dan burung. Ikan ialah binatang air, melambangkan dunia bawah, maksudnya kehidupan duniawi. Sedangkan burung sebagai binatang yang terbang di udara, melambangkan dunia “atas” maksudnya kehidupan di alam sesudah mati (akhirat). Makna perlambang yang ada di balik itu ialah, manusia hendaknya selalu menjaga keseimbangan antara tujuan hidup di dunia akhirat.
Pada bagian atas mimbar, terdapat hiasan berbentuk naga. Pada bagian “badan naga” terdapat hiasan (gambar) tiga buah binatang, masing-masing bersegi 12, 8, dan 7. Hiasan ini melambangkan jumlah bilangan bulan (12), windu (8), dan banyaknya hari (7). Disamping itu juga terdapat hiasan berbentuk pohon, ayam, telur, dan rusa.
Praja Mulud pada masyarakat BayanDi dalam seni rupa Islam pada umumnya, hampir tidak pernah ditemukan motif atau ragam hias makhluk hidup yang digambarkan secara jelas. Adanya ragam hias dengan motif makhluk hidup pada mimbar masjid di Bayan Beleq menunjukkan betapa kuatnya pengaruh tradisi pra Islam yang masih mewarnainya.
Kini, masjid Bayan Beleq tidak lagi digunakan oleh masyarakat sekitar. Namun, masjid ini akan kembali ramai pada hari hari besar Islam. Salah satunya saat perayaan Maulid Nabi Muhammad. Masjid Bayan Beleq akan dipenuhi oleh pengunjung. Para pengunjung ini diwajibkan untuk mengikuti peraturan yang ada, semisal harus menggunakan baju adat sasak seperti dodot, sapuk dan lainnya.
Mitos dan LegendaPulau Lombok
Berikut adalah 10 mitos dan legenda yang terdapat di Lombok.
1. Gunung Rinjani menurut kepercayaan masyarakat Sasak merupakan singgasana Dewi Anjani yang merupakan Ratu para Jin. Sebagian masyarakat lokal percaya bahwa Nama suku Sasak adalah pemberian dari Dewi Anjani. Di Puncak gunung Rinjani diyakini oleh masyarakat umum di lombok adalah Sebagai tempat bersemayamnya Raja Jin, penguasa Gunung Rinjani bernama Dewi Anjani. dari puncah ke arah tenggara terdapat sebuah lautan debu ( kaldera ) yang dinamakan Segara Muncar. pada saat saat tertentu, dengan kasat mata dapat terlihat istana Ratu Jin. Pengikutnya merupakan golongan Jin yang baik baik. alkisah Ratu Jin Dewi Anjani adalah seorang putri Raja yang tidak di izinkan menikah dengan kekasih pilihannya. pada suatu tempat mata air bernama Mandala sang Ratu Menghilang. ia berpindah tempat dari alam nyata menuju alam gaib ( alam Jin ).
2. Dari atas, danau segara segara anak tampak luas meyerupai lautan. Dengan warna air yang mebiru, danau ini bagaikan anak lautan, karena itulah disebut segara anak, danau segara anakmenyimpan berbagai misteri dan kekuatan gaib, itulah sebabnya manusia merasa betah tinggal lama di tempat ini. Disinilah komunitas mahluk gaib yang disebut jin bermukim. Diyakini sekitar danau segara anak di huni oleh komunitas bangsa jin yang sangat banyak, sebagai besar dari mereka beragama islam. Keyakinan masyarakat, apabila Danau Segara ANak terlihat luas menandakan bahwa umur orang yang melihat itu masih panjang. Sebaliknya jika tampak sempit maka menandakan umur si pelihat pendek. Untuk itu agar tidak menjadikan seseorang pesimis maka segera dilakukan bersih diri, artinya bangkitkan semangat hidup dan harus berjiwa tenang. pandanglah kembali danau sepuas puasnya. Pantangan ketika di sana, tidak boleh melakukan hubungan intim suami istri, jangan mengeluh dan berkata kotor, harus tetap sabar dalam menghadapi persoalan persoalan.
3. Sandar Nyawa / Bunga Abadi. Jenis tanaman ini menurut kepercayaan terlarang di petik, karena tanaman ini merupakan tanaman di dalam Taman Sari dari kerajaan Jin di alam gaib. untuk memperoleh bunga ini masyarakat pada zaman dulu harus berani mempertaruhkan nyawanya. itulah sebabnya bunga ini disebut bunga Sandar Nyawa. bunga ini tak pernah layu, usianya sama dengan usia mahluk gaib.
4. Di Tamana national Gunung Rinjani terdapat 3 goa yang terkenal yaitu Goa susu, goa payung dan goa manik, goa susu dapat di jadikan media bercermin diri, sering di gunakan sebagai tempat bermeditasi. orang-orang yang berhati kotor, dengki akan mendapat kesulitan untuk memasuki goa susu. Lubangnya memang sempit namun sebaliknya, hanya orang-orang yang berhati mulia, bersih lahir batinnya yang dapat memasukinya. dari dalam goa air menetes dari ujung bebatuan yang meyerupai punting susu, itulah sebabnya di sebut goa susu. Rasa air yang menetes dari setiap puting tersebut berbeda beda. Di dalam goa susu terasa suhu yang panas dan berasap bagaikan asap kukusan sehingga pelakuan dalam proses ini di sebut mengukus dan terkadang orang menyebutnya rontgen, dan sangat bagus untuk menyembuhkan segala macam penyakit di badan.
5. Putri Nyale (Putri Mandalika) dikisahkan adalah seorang putri cantik jelita yang dicintai oleh rakyatnya. Seorang Putri yang rela berkorban demi rakyatnya. dikisahkan bahwa adanya duaorang pangeran dari negeri yang bebeda ingin melamar putri Mandalika. mereka menggunakan segala cara agar dapat memiliki sang putri termasuk mengancam akan membuat kerajaan tersebut sengsara. Akan timbul bencana bagi rakyatnya manakala sang putri menjatuhkan pilihannya pada salah seorang pangeran. “Wahai ayahanda dan ibunda serta semua pangeran dan rakyat negeri Tojang Biru yang aku cintai. Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kamu semua. Aku tidak dapat memilih satu diantara pangeran. Karena ini takdir yang menghendaki agar aku menjadi Nyale yang dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya Nyale di permukaan laut”. Kira-kira seperti itulah kata-kata terakhir sang putri sebelum menceburkan diri kelaut dan berubah menjadi nyale. Setiap tanggal duapuluh bulan kesepuluh dalam penanggalan Sasak atau lima hari setelah bulan purnama, menjelang fajar di pantai Seger Kabupaten Lombok Tengah selalu berlangsung acara menarik yang dikunjungi banyak orang termasuk wisatawan. Acara yang menarik itu bernama Bau Nyale. Bau dari bahasa Sasak artinya menangkap. Sedangkan Nyale, sejenis cacing laut yang hidup di lubang – lubang batu karang di bawah permukaan laut. Penduduk setempat mempercayai Nyale memiliki tuah yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan mudarat bagi orang yang meremehkannya.
6. Air Awet Muda di Taman Narmada dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai air yang dapat membuat orang yang meminumnya awet muda. Memasuki gerbang masuk Taman Narmada yang berarsitektur Hindu ini, mata Anda akan langsung disuguhi sebuah pemandangan taman yang hijau dan asri. Taman Narmada terletak di Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10-15 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Taman seluas dua hektare ini dibangun pada 1727 oleh Raja Mataram Lombok Anak Agung Ngurah Karang Asem. Nama Narmada sendiri diambil dari nama anak Sungai Gangga di India, yang bernama Narmadanadi. Dalam kawasan Taman Narmada terdapat pancuran sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bangunan ini termasuk bangunan sakral bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Tilu. Selain keindahan taman yang tertata apik dan asri ini, daya tarik utama taman ini adalah terdapatnya sebuah Balai Petirtaan yang sumber mataairnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Mata airnya yang berasal dari Gunung Rinjani sekaligus sebagai tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya berkhasiat dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda. Sebelum mendapatkan air suci ini, pengunjung harus mengikuti tatacara yang dipandu seorang juru kunci penjaga (kuncen ) dalam balai petirtaan. Bersama sang kuncen, pengunjung mengikuti ritual pengambilan air. Sang kuncen kemudian meminta pengunjung berdoa menurut keyakinan masing-masing. Setelah, melalui serangkaian ritual tersebut barulah para pengunjung dapat menikmati dengan membasuh ke muka atau dengan meminumnya. Perlu juga diketahui ada larangan bagi wanita yang sedang datang bulan dilarang untuk masuk dalam balai petirtaan ini.
7. Pura yang tak kalah sarat mitos adalah Pura Suranadi di Kecamatan Narmada. Pura yang paling pertama berdiri di Lombok ini memiliki lima kolam mata air yang jernih. Di dalamnyaterdapat ikan yang dititipkan masyarakat setempat. Konon ikannya tidak boleh diambil karena yang menangkapnya akan sakit. Tapi air kolam bisa langsung diminum. Pura Suranandi hanya lima kilometer dari Pura Narmada.
8. Menurut sebagian masyarakat Lombok, penyebaran agama Islam di Indonesia oleh para wali Songo berakhir di Pulau Lombok. Sehingga menurut kepercayaan masyarakat Lombok, beberapa Sunan pernah menetap di Lombok diantara Sunan-Sunan tersebut adalah Sunan Kalijaga.
9. Masyarakat lokal Lombok jika melakukan wisata biasanya dimulai dari makam yang dikeramatkan kemudian baru ke tempat-tempat wisata lainnya. Hal ini menurut kepercayaan masyarakat adalah untuk menghindarkan dari musibah yang akan terjadi dalam perjalanan. Adapun beberapa makam yang dikeramatkan adalah Makam Loang Baloq, Makam Batu Layar, Makam Nyatuk, Makam Ketak, Makam Selaparang makam Tuan Guru Lopan, Makam Tuan Guru Pancor dan makam-makam lainnya.
10. Otak Kokok menjadi pilihan pavorit bagi pelajar yang menghadapi liburan sekolah. Hampir setiap hari minggu, pariwisata yang terdiri dari air terjun, kolam renang dan hutan lindung ini dipadati ABG. Tidak hanya itu, para ibu-ibu bersama keluarganya juga datang meskipun hanya sekedar menikmati nuansa alamnya yang adem. Air terjun yang dulunya terkenal mampu menyembuhkan bebagai macam penyakit ini berada di wilayah kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Konon, ketika seorang yang berpenyakitan mandi di sini, maka air bekas mandi akan berubah menjadi putih, persis seperti air bekas cucuin beras. Dari keterangan warga setempat, air terjun ini mampu menyembuhkan penyakit reumatik, pegal-pegal, kudis, panu dan kurap. Itulah Beberapa mitos dan legenda yang banyak diyakini oleh sebagian masyarakat Sasak Lombok. Adapun kebenaran dari Mitos ataupun Legenda masih merupakan misteri dunia yang belum dapat terpecahkan. Selanjutnya terserah anda, mau percaya atau tidak. Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi beserta segala
Dilangsir dari LombokHandycraft.
No comments